STRATEGI.ID - Masyarakat sering menganggap, campak dan Rubella adalah hal yang sama.
Padahal dua penyakit itu jauh berbeda. Baik gejala maupun efek yang ditimbulkan.
Demikian diungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, Iman Murahman.
Baca Juga: Argentina Ambil Peluang Tawarkan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 karena Indonesia Tolak Israel
"Campak berbahaya kalau terkena pada anak, bila komplikasi bisa radang paru-paru, radang otak,” jelas Iman, Sabtu, 25 Maret 2023.
Kalau rubella berbahaya bagi ibu hamil di trimester pertama karena jika terinfeksi pada ibu hamil, anak yang dilahirkan akan mengalami kelainan. Seperti tuli, buta, cacat mental hingga batok kepala anak mengecil.
"Jadi kesedihan sendiri sebenarnya. Anak kita sangat perlu sekali diberikan imunisasi," ujar Iman.
Selanjutnya, Iman menjelaskan, gejala rubella awalnya dimulai dari demam ringan.
Baca Juga: PBSI Kecewa, Segera Cari Tahu Penyebab Cedera Pemain
Mulai dari sakit kepala, hidung tersumbat, gatal-gatal, kelenjar getah bening yang membesar pada belakang leher, belakang telinga hingga tengkorak.
Lalu muncul ruam halus warna merah muda di wajah yang menyebar ke seluruh tubuh.
"Gejala bisa ringan atau tanpa gejala pada banyak orang, namun bahaya bagi bayi yang belum lahir yang ibunya terinfeksi," ucap Iman.
Sedangkan campak, kata Iman, penderita akan mengalami demam tinggi disertai batuk atau pilek.
Baca Juga: Buntut Penolakan Timnas Israel, FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 2023 Indonesia
Lalu muncul bercak kemerahan pada kulit merupakan gejala awal munculnya penyakit campak.
Artikel Terkait
Sudah Jadi KLB, IDAI Ingatkan Orangtua Lengkapi Imunisasi Campak untuk Anak
Sudah Jadi KLB, IDAI Ingatkan Orangtua Lengkapi Imunisasi Campak untuk Anak
KLB di 12 Provinsi, Kemenkes Sebut Hanya Tujuh Persen Anak Divaksin Campak Lengkap
Kenali Gejala Awal Penyakit Campak pada Anak, Akibat Virus Bisa Dicegah dengan Vaksin
Kemenkes Sebut Imunisasi Campak Rubella Belum Merata di Tiap Provinsi