STRATEGI.ID - Tim nasional Israel pernah punya salah satu pemain terbaik, Yossi Benayoun, yang pernah meraih trofi level Eropa kala memperkuat klub Inggris, Chelsea.
Yossi Shai Benayoun yang lahir di Dimona, 5 Mei 1980 dijuluki Permata dari Dimona dan The Kids.
Julukan The Kids diberikan kepada Benayoun karena perawakannya yang kurus seperti anak kecil.
Baca Juga: Biografi Brigjen Suyudi Ario Seto, Perwira Tinggi yang Berprestasi Selama Berkarir di Kepolisian
Nama Israel dan juga tim nasional sepakbolanya sedang jadi perbincangan hangat saat ini.
Itu menyangkut partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 yang ditolak banyak kalangan di Indonesia.
Hingga akhirnya, drawing atau undian Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Bali pada Jumat 31 Maret 2023 dibatalkan Federasi Sepakbola Dunia (FIFA).
Disinyalir ini karena penolakan kepada Timnas Israel yang lolos ke Piala Dunia U-20 sebagai salah satu wakil Eropa.
Baca Juga: Harga Cuma 2 Jutaan, Infinix Note 12 2023 Dibekali RAM 8GB dan Teknologi Canggih MediaTek Helio G99
Presiden Jokowi mengutus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk melobi dan bernegosiasi dengan FIFA agar event itu tetap digelar di Tanah Air.
Di tengah trending soal Timnas Israel ini tentu salah satu pemain yang pernah menyita perhatian yakni Yossi Benayoun.
Nama Yossi Benayoun sangat dikenal di Israel, negara yang terletak di perbatasan Asia dan Eropa.
Meski nama Israel terbilang kecil di pentas olahraga dan lebih besar di jalur poltik, Benayoun tetap menyita perhatian.
Baca Juga: 473 Personel Dapatkan Mutasi Ditubuh Polri , 7 Kapolda Diganti dan Fadil Imran Promosi Kabarharkam
Karena warga Israel menjadikan sepakbola sebagai salah satu olahraga populer, selain bola basket.
The Famous People mendaulat Yossi Benayoun sebagai pemain terbaik Israel.
Apalagi, pemain bernama lengkap Yossi Shai Benayoun ini pernah memperkuat beberapa klub Liga Inggris (Premier League).
Padahal, klub Belanda, Ajax Amsterdam, jadi klub luar negeri pertama yang pernah mengendus bakatnya.
Pada usia 16 tahun, Benayoun mulai terkenal di Israel saat memperkuat klub kecil Hapoel Be'er Sheva.
Baca Juga: Diperintah Presiden Jokowi Bertemu FIFA di Qatar, Apa yang akan Dilakukan Ketua Umum PSSI Erick Thohir
Ia lalu masuk tim muda Ajax selama dua tahun dan bersinar di sana. Sayangnya, ia tak betah.
Saat Ajax menawari kontrak empat tahun, Benayoun malah pulang kampung. Ia tak cocok dengan kehidupan di Amsterdam.
Singkat cerita, kembalinya Benayoun ke Israel justru jadi keputusan tepat, terutama ketika pindah dari Hapoel Be'er Sheva ke Maccabi Haifa.
Penampilannya makin menonjol sehingga dilirik klub Spanyol, Racing Santander.
Baca Juga: Jokowi Buka Suara Terkait Polemik Piala Dunia U20: Olahraga Jangan Dicampur Aduk dengan Urusan Politik
Selama tiga musim di Santander, Benayoun tampil dalam 101 laga dan mencetak 20 gol.
Setelah itu, ia memutuskan untuk menjalani hampir seluruh kariernya di Inggris memperkuat West Ham United (2005-2007).
Lalu, Liverpool (2007–2010), Chelsea (2010–2013) dan Queens Park Rangers (2013–2014).
Prestasi Yossi Benayoun
Prestasi pertama dalam bentuk medali dan trofi bergengsi diukir Benayoun kala memperkuat klub besar Israel, Maccabi Haifa.
Maccabi menjuarai Israeli Premier League 2000–01 dan 2001–02, ditambah Israel State Cup 2015–16.
Pemain bertinggi 178 cm ini juga sempat dinobatkan sebagai Israeli Footballer of the Year 2000–01.
Baca Juga: 473 Personel Dapatkan Mutasi Ditubuh Polri , 7 Kapolda Diganti dan Fadil Imran Promosi Kabarharkam
Di West Ham, Benayoun berandil membawa tim asal London itu menjadi runner-up Piala FA 2005–06.
Benayoun mencatat 92 kali penampilan terbanyak di Inggris saat memperkuat Liverpool dan mencetak 18 gol.
Tapi, puncak karier Benayoun di level klub boleh dibilang ketika berada di Chelsea.
Bersama Fernando Torres cs, Benayoun mengangkat trofi Europa League 2012–13.
Europa League merupakan kompetisi antarklub kasta kedua di Eropa.
Baca Juga: Teaser Video Glorious Lagu Ost Piala Dunia U20, Dihapus oleh FIFA Pasca Dibatalkannya Drawing Grup di Bali
Saat itu, Chelsea di bawah asuhaan manajer Rafael Benitez mengalahkan Benfica 2-1 di final.
Di Chelsea pula, menurut ESPN, Benayoun sempat menjadi bahan bully suporter Malaysia dalam Tur Asia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Teriakan suporter Malaysia tiap kali Benayoun menyentuh bola, berujung permintaan maaf Federasi Sepakbola Malaysia (FAM)
Di level tim nasional, Benayoun memperkuat Israel selama 20 tahun (1998-2018). Ia kapten Israel sejak 2008.
Baca Juga: Daftar Nama Mutasi Polri yang Menjabat sebagai Kapolda dan PJU di Mabes Polri
Pemain yang identik dengan nomor punggung 15 ini masih memegang rekor penampilan terbanyak 102 kali.
Benayoun memutuskan pensiun dari sepakbola pada April 2019.
Benayoun kini menjabat sebagai Direktur Olahraga Beitar Jerusalem, klub di mana ia terakhir bermain. ***
Artikel Terkait
Bangkit Sepak Bola Indonesia, Curi perhatian Saat Laga Tottenham vs Chelsea Pekan Ke-25 Liga Premier
Makin Tercecer di Klasemen Liga Inggris, Chelsea Disarankan Segera Pecat Graham Potter
3 Kandidat Pelatih Chelsea Usai Rentetan Hasil Buruk Graham Potter, Pelatih Asal Argentina Kandidat Kuat
Chelsea vs Dortmund: Graham Potter Full Senyum, Dua Kemenangan Beruntun Selamatkan Mukanya
Prediksi Line-up dan Skor Pertandingan Chelsea vs Everton, Pekan Ke-28 Liga Premier 2022-23