STRATEGI.ID - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengajak para orangtua segera melengkapi imunisasi anak, salah satunya imunisasi campak. Hal itu disampaikan Ketua Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik IDAI, Anggraini Alam.
Anggraini Alam mengatakan kasus penyakit campak saat ini telah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di sejumlah provinsi di Indonesia. "Ayo segera lengkapi imunisasi, ini menjadi salah satu peringatan bagi anak yang belum imunisasi, gizi buruk dan rentan penyakit," ujarnya, Jumat, 20 Januari 2023.
Menurut Anggraini Alam, virus campak lebih cepat menyebar melalui udara, dibandingkan virus Covid-19. Bahkan dapat menyebar 100 persen lebih cepat, jika imun tubuh seorang anak sedang turun.
Baca Juga: Kemenkes Anggarkan Rp3,5 Triliun untuk Kebutuhan Alkes ke 150 RSUD dan 25 RSUP
"Oleh karena itu saat ini momennya kita pakai, agar semua menjadi benar dan terarah. Sebenarnya cara pemerintah ini baik untuk menekan pertumbuhan wabah ini," ucapnya.
imunisasi campak, lanjutnya, dapat memproteksi diri anak agar tidak tertular dari orang lain. Virus campak sendiri lebih banyak menular pada tubuh anak-anak di segala usia.
"Itulah hebatnya imunisasi campak, jadi bagus sekali dalam proteksinya. Bahkan potensial bagi anak yang belum imuniasasi dan juga gizi buruk," jelasnya.
Sementara untuk gejalanya, Anggraini mengatakan kebanyakan anak akan mengalami demam. Dengan disertai gejala batuk, konjungtivitis, mata merah hingga berair, dan pilek.
Baca Juga: Joe Biden Kesal Ditanya Terus oleh Wartawan Tentang Penemuan Dokumen Rahasia
"Maka dari itu hati-hati pada demam. Apalagi anaknya belum imunisasi dan temannya ada yang bergejala," ujarnya.
Karenanya, Anggraini mengimbau untuk segera melengkapi imunisasi campak anak secepatnya. imunisasi sendiri adalah tata cara yang sudah lama dan terbukti efektif mencegah penyakit pada anak.
campak, jelasnya, juga dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Seperti komplikasi pada pneumonia (radang paru) dan ensefalitis (radang otak).
Sebagai informasi, satu dari 20 penderita campak akan mengalami komplikasi radang paru. Sementara satu dari 1.000 penderita akan mengalami komplikasi radang otak.
Baca Juga: Ini 10 Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia, Indonesia Peringkat Pertama
Selain itu, komplikasi lain adalah infeksi telinga yang berujung tuli dialami satu dari 10 penderita. Kemudian diare yang dialami satu dari 10 penderita yang menyebabkan penderita butuh perawatan di rumah sakit.***
Artikel Terkait
Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns Bantu Pemberian Imunisasi Tetanus Bagi Siswa-Siswi SD Di Perbatasan
Cakupan Imunisasi Anak Rendah Akibat Covid 19, Pemerintah Atasi dengan Bulan Imunisasi Anak Nasional
2 Tahun Cakupan Imunisasi Rendah, Pemerintah Gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional
Bulan Imunisasi Anak, Atalia Ridwan Kamil Minta Kader PKK Jemput Bola
Kemenko PMK Sebut Hari Anak Sedunia Momentum Penuhi Hak Imunisasi