Target 14 Persen di 2024, Presiden Tekankan Penurunan Stunting Bukan Hanya Makan Biskuit

- Rabu, 25 Januari 2023 | 18:57 WIB
Dari kiri ke kanan: Pramono Anung (Setkab), Muhadjir Effendy (Menko PMK), Presiden RI Joko Widodo, Hasto Wardoyo (Kepala BKKBN), dan Budi Gunadi Sadikin (Menkes) dalam Rakernas BKKBN 2023 di Jakarta, Rabu, 25 Januari 2023.
Dari kiri ke kanan: Pramono Anung (Setkab), Muhadjir Effendy (Menko PMK), Presiden RI Joko Widodo, Hasto Wardoyo (Kepala BKKBN), dan Budi Gunadi Sadikin (Menkes) dalam Rakernas BKKBN 2023 di Jakarta, Rabu, 25 Januari 2023.

STRATEGI.ID - Untuk menurunkan angka stunting, tidak hanya dengan memberikan bantuan makanan tambahan seperti biskuit. Tapi seluruh aparat terkait dapat memberikan bantuan protein hewani langsung kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyinggung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang pernah memberikan biskuit untuk pencegahan stunting di sejumlah daerah.

"Jangan sampai keliru, karena yang lalu-lalu dari Kementerian Kesehatan masih memberi biskuit untuk anak, cari mudahnya. Saya tahu, lelangnya gampang, tapi jangan begitu lagi," ujar Presiden Jokowi sambil menoleh ke Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, di Auditorium BKKBN, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2023.

Baca Juga: Kejar Standar WHO di Bawah 20 Persen, Presiden Sebut Nikah Muda Salah Satu Penyebab Stunting

Kepala Negara menginstruksikan dalam hitungan bulan, Kemenkes bersama dengan BKKN dapat mencapai target 14 persen penurunan angka stunting hingga tahun 2024. Diketahui, saat ini Indonesia masih berada di angka 21 persen dalam menurunkan angka stunting.

Presiden juga meminta seluruh aparat terkait dapat memberikan bantuan protein hewani langsung kepada masyarakat. Khususnya yang rawan terdampak stunting.

"Kalau anaknya, bayinya, harus diberikan telur, ya telor, ikan ya ikan, daging ya daging. Jadi saya berharap kementerian dan lembaga untuk bersinergi menurunkan angka stunting dari 21,6 persen pada tahun 2022 menjadi 14 persen di tahun 2024," ujar Presiden.

"Target yang saya sampaikan 14 persen di 2024 harus kita capai. Semuanya bergerak, angka itu tidak sulit dicapai asal kita bekerja bersama-sama," ucap Presiden.

Baca Juga: Temui Massa Aksi, Komisi II DPR Janjikan Perangkat Desa Harus Sejahtera

Sementara itu, Menkes Budi mengatakan, kementerianya terus berupaya memenuhi kebutuhan gizi seimbang di daerah-daerah. Khususnya dengan tidak memberikan biskuit dalam makanan tambahan pencegah stunting.

Upaya lain, lanjutnya, seperti pemberian timbangan dan alat ukur badan di posyandu hingga puskesmas di Indonesia. Hal ini untuk memantau berat badan anak dalam rangka pencegahan stunting.

"Jumlah alat USG di puskesmas juga akan dipenuhi, ini untuk bisa melihat perkembangan janin. Sebab, saat ini hanya ada 5 ribu dari 10 ribu puskesmas di Indonesia yang memiliki alat USG," ungkap Budi.

Untuk diketahui, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang tidak dapat disembuhkan. stunting akan berdampak pada perkembangan kognitif karena terganggunya perkembangan otak.

Baca Juga: Kalahkan London dan Paris, Bali Masuk 10 Destinasi Terpopuler Dunia Versi TripAdvisor

Hal itu dapat menurunkan kecerdasan anak dan anak tidak dapat bersaing dalam hal akademis. Untuk mencegah penyakit stunting, orangtua bahkan calon pengantin yang akan menikah agar dapat memenuhi informasi terkait perawatan dan gizi untuk anak agar stunting dapat dicegah.***

Halaman:

Editor: Berry Nuryaman Hariyanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X