STRATEGI.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku tidak akan memberikan toleransi terhadap tindakan pelecehan seksual dalam lingkungan BUMN.
Erick mengecam keras perlakuan tidak senonoh yang dilakukan oknum petugas kebersihan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terhadap salah seorang pelanggan kereta api di Stasiun Ciamis, Jawa Barat (Jabar).
"Sejak awal, Kementerian BUMN dan BUMN berkomitmen tidak memberikan ruang sedikit pun bagi para pelaku pelecehan seksual," ujar Erick di Jakarta, Jumat (05/08/22).
Baca Juga: PSS Sleman Optimis Curi Poin Dari Arema FC
Erick telah mewanti-wanti seluruh BUMN menerapkan lingkungan kerja yang sehat. Bahkan, Erick telah mengeluarkan surat edaran nomor SE-3/MBU/04/2022 tentang kebijakan berperilaku saling menghargai di tempat kerja atau respectful workplace policy (WRP) pada April lalu.
Sebagai bentuk konkret menyediakan Iingkungan kerja yang saling menghormati, bebas dari diskriminasi, pengucilan atau pembatasan, pelecehan, perundungan, dan berbagai bentuk kekerasan lainnya serta menjunjung tinggi martabat dan harga diri, untuk menjaga produktivitasnya selama bekerja.
"Lingkungan kerja sehat yang bebas diskriminasi dan pelecehan tak sebatas di dalam internal BUMN, melainkan harus terimplementasi dalam pelayanan publik," ucap Erick.
Oleh karena itu, Erick mengapresiasi langkah KAI yang langsung memecat oknum petugas kebersihan yang dipekerjakan oleh anak usaha KAI, PT KAI Services.
Baca Juga: Bahaya Sering Begadang, Resiko Kena Penyakit Bahkan Bisa Menyebabkan Kematian
Tak sekadar memecat, Erick sampaikan KAI juga mem-blacklist nomor induk kependudukan (NIK) oknum tersebut sehingga tidak akan bisa menggunakan jasa angkutan kereta api ke depan.
Artikel Terkait
Rizal Ramli: Program PNM Erick Thohir Punya Dampak Signifikan bagi Ekonomi Indonesia
Erick Thohir Dukung Penuh Langkah Tegas Kejaksaan Agung
Laba Bank BUMN Meroket, Erick: Bukti Transformasi Hasilkan Prestasi
Terus Perbaiki Asabri, Erick Ingin Pastikan Masa Depan Pensiunan Terjaga
Luncurkan Metanesia, Erick Thohir: Jangan Sampai Kita Tertinggal dan Menyesal