STRATEGI.ID - Tulisan ini tidak untuk membela Erick Thohir, Agus Gumiwang atau Airlangga tetapi meluruskan cerita, setidaknya sebagai salah satu pengusul maka saya perlu menyampaikan nya secara kronologis agar tidak muncul dugaan dan spekulasi sebagaimana pernyataan Kontras, Rivanlee, yang mengatakan bahwa pemberian rumah dan bantuan modal untuk keluarga korban Trisakti menjadi jualan politik, atau pernyataan Haris Azhar yang menyebut hal itu sebagai Sparing Action menuju 2024. sebagaimana di beritakan di banyak media.
Awal cerita bermula dari tahun 2018 saat pembicaraan dengan Presiden di hotel Salak, kota Bogor 4 tahun lalu. Saya mengulang kembali pembicaraan Presiden Jokowi dengan beberapa aktivis 98 terkait rumah untuk keluarga mahasiswa korban Trisakti. Presiden setuju lalu meminta saya mengkoordinasikan hal itu dengan Mensesneg.
Hari berganti minggu berganti bulan namun tidak ada kabar apapun dari Mensesneg. Disisi lain Pandemi Covid 19 yang berlangsung lebih dua tahun membuat komunikasi terhambat, prioritas bergeser dan banyak hal lain yang semula di rencanakan tidak sesuai dengan jadwal yang di targetkan, termasuk rumah untuk keluarga mahasiswa korban Trisakti.
Baca Juga: Pelatih Persib Bandung Paparkan Kondisi Latihan Perdana
Akhir 2021, dalam satu kesempatan makan siang di ruang makan Komisi VII saya ngobrol ringan dengan Maman Abdurachman (Waket Kom VII). Dalam obrolan ringan itu kembali terlontar wacana rumah untuk keluarga Korban Trisakti.
Mungkin karena Maman juga terlibat aksi aksi saat itu dan ia juga alumni Trisakti maka Maman merespon dengan antusias. Singkat cerita Maman akan berusaha meyakinkan Menteri Perindustrian siapa tahu mau ikut berapartisipasi.
12 Januari 2022, Daniel Wewengkang, staff khusus Erick Thohir bertemu saya di Desa Wisata Lebak Wangi Parung. Kita ngobrol ngidul dari soal pohon, danau, ikan termasuk juga ngobrol tentang rumah untuk keluarga korban Trisakti. Saya katakan ke Daniel "Kalo bisa lo obrolin deh sama Erick, dia mau kontribusi berapa, syukur syukur bantu rumahnya" Daniel tidak menjanjikan apa apa selain akan membicarakannya ke Erick Thohir.
18 Januari 2022, saya dan Maman bertemu Hendro, Iwan dan Mustar di hotel Mulia untuk mematangkan rencana tersebut termasuk kemungkinan dari Erick Tohir atau Agus Gumiwang. Hendro dan Iwan sangat bersemangat dan akan membicarakan kembali hal tersebut pada keluarga korban. Setidaknya walau sudah berlalu 4 tahun tapi janji rumah itu harus di perjuangkan. Bukankah gagal lebih baik dari tidak mencoba sama sekali.
Baca Juga: Densus 88 Ungkap 24 Terduga Teroris MIT Poso dan ISIS Berbaiat di Aplikasi Pesan
6 Maret 2022 Daniel Wewengkang menghubungi saya dan menyampaikan kemungkinan Erick Thohir berpartisipasi.
Artikel Terkait
Mantan Aktivis 98 Trisakti Hendro Cahyono Blak-Blakan Soal Kerusuhan 1998
Misteri Harta Karun yang Belum Ditemukan Hingga Saat Ini, Termasuk Intan Trisakti
Tantangan Trisakti Bagi Kepemimpinan Milenialist
Diguyur Hujan, Mahasiswa Trisakti Tetap Unjuk Rasa Memperingati Tragedi 12 Mei 1998 Dikawasan Patung Kuda
Memperingati Tragedi Trisakti 1998, Mahasiswa Demo Di Patung Kuda