STRATEGI.ID - Dahsyat. Hanya itu kata kata yang terlintas dalam pikiran, saat seorang kawan menyampaikan inovasi ilmu Nuswantara dalam pertanian yang memungkinkan solusi bagi petani miskin yang tidak mampu membeli pupuk kimia yang saat ini amat sangat mahal.
Penjelasan Prof. Dr. Robert Manurung, guru besar dari ITB, beserta rekan rekannya, mengupas metode yang belakangan telah sukses dilakukan ribuan petani, benar benar membawa harapan baru di seminar yang diselenggarakan Kementerian Pertanian Republik Indonesia di Bandung pada tanggal 17 Mei 2022 lalu.
Dalam seminar itu dijelaskan bagaimana cara mengukur dengan objektif menggunakan tes potensi sel menggunakan foto, sehingga memungkinkan petani yang baru belajar ilmu inipun, mampu langsung melakukan pemilihan bahan yang tepat dari tanaman lokal sekitar, hingga mengukur proses pembuatan ramuan untuk penyubur tanaman tersebut dengan tepat.
Baca Juga: Massa Gebrak Bawa Ornamen Tikus Raksasa Berdasi Dan Kitab UU Saat Berdemo Di Patung Kuda
Dari penjelasan para pembicara, konsep ramuan ini berbeda dengan pupuk kimia umumnya yang biasanya ditambahkan pada media tanam untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Walau tanpa pupuk kimia, ramuan ini tetap mampu membuat tanaman tumbuh subur.
Bahkan kedelai yang ditanam dengan ramuan ini walau tanpa pupuk kimiapun, potensi selnya meningkat hingga mampu tumbuh dengan ukuran dan jumlah polong lebih dari 2 kali lipat ukuran biasa.
Jumlah pemakaiannyapun amat kecil. Hanya butuh segenggam dedaunan ditambah air, sudah cukup menghasilkan ramuan untuk kebutuhan berhektar hektar sawah.
Baca Juga: Politikus Senior Partai Golkar Fahmi Idris Meninggal Dunia Hari Ini
Kenyataan di lapangan menunjukkan hasil yang luar biasa. Selama pupuk kimia langka dan mahal, ramuan ini sudah sukses menyelamatkan ribuan petani dengan hasil yang menggembirakan.
Artikel Terkait
Sambil Menikmati Kacang dan Ubi Rebus, Puan Maharani Ngobrol dengan Petani Pakai Bahasa Jawa
Petani Harus Berdaulat, Berdikari dan Berkebudayaan
Ungkapan Petani Atas Kehadiran Bendungan Karalloe yang telah diresmikan Jokowi
Ikut Tanam Bawang di Nganjuk, Puan Maharani Dicurhati Petani Banyak Utang Karena Rugi Panen
Petani Indramayu, Menginginkan Ganjar Pranowo Sebagai Penerus Perjuangan Jokowi