Menakar Peluang Prabowo Subianto Menjadi Cawapres Ganjar Pranowo

STRATEGI.ID - Sampai saat ini publik terus dipertontonkan semaraknya dukungan politik ke Prabowo Subianto (PS). 

Mulai dari organisasi relawan, partai politik parlemen sampai dengan partai non parlemen memberikan dukungan pada Prabowo Subianto.

Bahkan, Ketua umum partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim mengatakan sebentar lagi akan ada partai parlemen yang akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo Subianto.

Baca Juga: Pilihan Terbaik di September 2023, Intip Spesifikasi dan Harga Terbaru Oppo A96

Namun, melihat dinamika politik khususnya manuver Muhaimin Iskandar atau Cak Imin serta elit politik lain, sepertinya publik harus cermat dan dalam melihat, mengkaji dan mungkin menyiapkan mental menghadapi sirkus manuver elit khususnya di poros KIM. Seperti yang dikatakan Otto Von Bismarck, "Politics is the art of the possible."

Mungkinkah pada akhirnya Prabowo menjadi cawapresnya Ganjar Pranowo?

Muhaimin Effect 

Pasca deklarasi bacapres Anies-Muhaimin ternyata menyisakan persoalan kompleks di kubu Prabowo dan Partai Demokrat dalam memaknai pendaftaran pilpres yang tinggal beberapa pekan lagi. 

Baca Juga: Kisah Nabi Luth: Hukuman Allah SWT dan Azab atas Kaum Sodom

Dengan hengkangnya Cak Imin dari KIM membuat Prabowo kembali mengalami persoalan berulang di pilpres, yakni lemah di basis Nahdliyin khususnya Jawa Timur. 

Sedangkan bagi Demokrat, dampak dari manuver Anies mungkin yang paling realistis menentukan pilihan koalisi untuk mengoptimalkan target politiknya di 2024 daripada mendorong Ketum Demokrat AHY ikut berkontestasi. 

Namun, bila Demokrat salah mengambil keputusan, konsekuensinya akan kembali menjadi oposisi di periode ketiga nya.

Hengkangnya Cak Imin dari PS memberi pesan kuat kepada publik betapa rapuh dan cairnya bangunan Koalisi PS, padahal saat deklarasi sudah memilih tempat di Museum Naskah Proklamasi dengan maksud dan tujuan mendapatkan spirit perjuangan para pendiri bangsa.