STRATEGI.ID - Kami ingin menjelaskan beberapa pertanyaan dari sahabat IG dan FB, terutama mengenai kenapa Singapura yang tidak punya lapangan minyak tapi menjadi negara pengekspor BBM?.
Lalu variabel apa saja yang membentuk harga BBM sampai ke konsumen? Berikut sedikit informasi berdasarkan pengalaman kami dalam memahami alur pembentukan harga BBM dimaksud.
Secara sederhana, minyak mentah yang diproduksikan oleh perusahaan minyak dunia seperti Exxon, Shell dan BP diperdagangkan lewat pasar energi oleh para trader (pedagang) BBM.
Baca Juga: Badan Pangan Nasional Kini sebagai Mitra Komisi IV DPR RI
Bagi perusahaan minyak yang punya kilang, minyak mentah yang mereka produksi ini bisa diolah sendiri untuk menghasilkan BBM. Namun demikian, kilang-kilang yang tidak punya minyak mentah akan memproduksi BBM dengan cara membeli minyak mentah dari pasar melalui trader atau mekanisme bisnis lain dengan produser.
Kilang yang mengolah minyak mentah menjadi BBM akan mendapatkan keuntungan lewat refinery margin. harga BBM di titik ini terbentuk dari harga minyak mentah ditambah refinery margin seperti yang sudah dibahas dalam tulisan sebelumnya.
Selanjutnya, BBM yang sudah diproduksi oleh kilang akan diperdagangkan kembali oleh para trader melalui pasar energi. Disinilah terjadi tawar menawar antar trader terhadap BBM yang sudah mereka beli dari kilang untuk mereka jual kepada yang membutuhkan.
Bagaimana terbentuknya harga BBM di titik ini? Bila penjual dan pembeli melakukan transaksi pada hari yang sama kemudian BBM tersebut langsung dikapalkan (dipindahtangankan), maka harga yang terjadi dinamakan dengan harga spot (spot price).
Baca Juga: Pemuda Maluku Bersatu Geruduk Kantor Citic Seram Energy Limited, Tuntut Hak PI 10 Persen
Sementara jika penjual dan pembeli bersepakat akan volume dan harga pada suatu hari ke depan, maka harga yang terjadi dinamakan dengan harga masa depan (future price). Dagang jenis kedua ini biasa juga disebut dengan paper trading.
Salah satu pasar energi di dunia ada di Singapura. Disini berkumpul para penjual dan pembeli yang bertransaksi setiap hari kerja mulai pukul 8.30 sampai 16.30.
Sewaktu pasar ini ditutup, semua transaksi baik itu spot maupun future, membentuk harga BBM pada hari itu. Salah satu harga acuan BBM yang terbentuk di pasar Singapura adalah harga Mean of Platts Singapore (MOPS).
harga MOPS ini biasanya lebih tinggi daripada harga BBM di kilang, tapi ada masanya pernah terjadi anomali dimana harga BBM di kilang lebih tinggi daripada harga MOPS.
Baca Juga: Usai Dibakar, Begini Kondisi Bocah 15 Tahun Dibengkulu
Akibatnya timbul strategi untuk tidak mengolah minyak di kilang, tapi cukup dibeli saja karena lebih murah. Namun demikian karena sifatnya anomali, hal itu sebaiknya tidak dijadikan dasar dalam mengambil kebijakan untuk memperkuat ketahanan energi suatu negara.
Artikel Terkait
Aliansi Gebrak Akan Kembali Turun Kejalan 27 September, Menolak Naiknya Harga BBM
Aria Bima Minta PT Pertamina Membuat Skema Kelangkaan BBM
Presiden Lakukan Kunjungan Kerja ke Sulawesi Tenggara, Pastikan Bantuan BLT Subsidi BBM Tersalurkan
Jokowi sebut Pembagian BLT BBM sudah 95.9 Persen, Bagaimana dengan BSU?
Kejam! Remaja 15 Tahun Diikat dan Dibakar Hidup-hidup, Menggunakan BBM Pertalite