Memahami Alur Terbentuknya Harga BBM di Konsumen

- Selasa, 27 September 2022 | 19:00 WIB
Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN Arcandra Tahar memahami Alur Terbentuknya Harga BBM di Konsumen (Tangkapan layar Instagram arcandra.tahar)
Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN Arcandra Tahar memahami Alur Terbentuknya Harga BBM di Konsumen (Tangkapan layar Instagram arcandra.tahar)

STRATEGI.ID - Kami ingin menjelaskan beberapa pertanyaan dari sahabat IG dan FB, terutama mengenai kenapa Singapura yang tidak punya lapangan minyak tapi menjadi negara pengekspor BBM?.

Lalu variabel apa saja yang membentuk harga BBM sampai ke konsumen? Berikut sedikit informasi berdasarkan pengalaman kami dalam memahami alur pembentukan harga BBM dimaksud.

Secara sederhana, minyak mentah yang diproduksikan oleh perusahaan minyak dunia seperti Exxon, Shell dan BP diperdagangkan lewat pasar energi oleh para trader (pedagang) BBM.

Baca Juga: Badan Pangan Nasional Kini sebagai Mitra Komisi IV DPR RI

Bagi perusahaan minyak yang punya kilang, minyak mentah yang mereka produksi ini bisa diolah sendiri untuk menghasilkan BBM. Namun demikian, kilang-kilang yang tidak punya minyak mentah akan memproduksi BBM dengan cara membeli minyak mentah dari pasar melalui trader atau mekanisme bisnis lain dengan produser.

Kilang yang mengolah minyak mentah menjadi BBM akan mendapatkan keuntungan lewat refinery margin. harga BBM di titik ini terbentuk dari harga minyak mentah ditambah refinery margin seperti yang sudah dibahas dalam tulisan sebelumnya.

Selanjutnya, BBM yang sudah diproduksi oleh kilang akan diperdagangkan kembali oleh para trader melalui pasar energi. Disinilah terjadi tawar menawar antar trader terhadap BBM yang sudah mereka beli dari kilang untuk mereka jual kepada yang membutuhkan.

Bagaimana terbentuknya harga BBM di titik ini? Bila penjual dan pembeli melakukan transaksi pada hari yang sama kemudian BBM tersebut langsung dikapalkan (dipindahtangankan), maka harga yang terjadi dinamakan dengan harga spot (spot price).

Baca Juga: Pemuda Maluku Bersatu Geruduk Kantor Citic Seram Energy Limited, Tuntut Hak PI 10 Persen

Sementara jika penjual dan pembeli bersepakat akan volume dan harga pada suatu hari ke depan, maka harga yang terjadi dinamakan dengan harga masa depan (future price). Dagang jenis kedua ini biasa juga disebut dengan paper trading.

Salah satu pasar energi di dunia ada di Singapura. Disini berkumpul para penjual dan pembeli yang bertransaksi setiap hari kerja mulai pukul 8.30 sampai 16.30.

Sewaktu pasar ini ditutup, semua transaksi baik itu spot maupun future, membentuk harga BBM pada hari itu. Salah satu harga acuan BBM yang terbentuk di pasar Singapura adalah harga Mean of Platts Singapore (MOPS).

harga MOPS ini biasanya lebih tinggi daripada harga BBM di kilang, tapi ada masanya pernah terjadi anomali dimana harga BBM di kilang lebih tinggi daripada harga MOPS.

Baca Juga: Usai Dibakar, Begini Kondisi Bocah 15 Tahun Dibengkulu

Akibatnya timbul strategi untuk tidak mengolah minyak di kilang, tapi cukup dibeli saja karena lebih murah. Namun demikian karena sifatnya anomali, hal itu sebaiknya tidak dijadikan dasar dalam mengambil kebijakan untuk memperkuat ketahanan energi suatu negara.

Halaman:

Editor: Bobby San

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pendataan Memang Bukan Pendaftaran

Kamis, 23 Februari 2023 | 05:00 WIB

Tenaga Kerja Outsourcing Sama Dengan Perbudakan Modern?

Selasa, 21 Februari 2023 | 17:50 WIB

Memaknai Politik Identitas

Kamis, 16 Februari 2023 | 20:47 WIB

Menyoal Naiknya Ongkos Naik Haji

Senin, 6 Februari 2023 | 09:35 WIB

Politik Dinasti di Tengah Praktik Pseudo Demokrasi

Rabu, 25 Januari 2023 | 22:50 WIB

Cukai Rokok Diantara Kesehatan dan Pendapatan

Rabu, 28 Desember 2022 | 21:30 WIB
X