Strategi.id – Preambule UUD 1945, Declaration of Indonesian Independence
Alinea Ketiga
Kemerdekaan tentu saja tidak jatuh dari langit. Suatu proses panjang dari perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah mampu melewati satu tahap dengan menghantar rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan. Meski demikian seberapapun hebatnya sebuah perjuangan pergerakan kemerdekaan tetaplah akan hanya menjadi perjuangan yang tak berujung dan tak berkesudahan tatkala Allah Yang Maha Kuasa tidak berkehendak merubah nasib suatu kaum. Hanya atas kehendak Allah Yang Maha Kuasa sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin dan hanya dengan keyakinan dan keinginan luhur itu pula Indonesia bisa meraih kemerdekaannya.
Proses panjang dialektika sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia memberikan hikmah atas kebenaran sebuah ayat (QS. 13:11), “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka”. Alinea ini juga sekaligus menyampaikan pesan kepada dunia sekaligus kepada generasi penerus bangsa bahwa kemerdekaan yang dicapai bukanlah pemberian dari bangsa atau negara lain manapun di dunia melainkan semata-mata atas perjuangan dari suatu kaum yang bernama bangsa Indonesia untuk mengubah nasibnya yang tertindas dan terjajah menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Baca Juga : PANCASILA DIMANAKAH KAU BERADA?
Alinea ketiga Preambule UUD 1945 secara tegas dan jelas menyampaikan pesan itu.
“Atas berkat rakhmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”
Suatu keinginan luhur dari para leluhur yang telah lebih dulu berpulang namun tetap mewariskan semangat dan daya juang kepada generasi penerusnya agar melanjutkan apa yang sudah mereka perjuangkan demi kemerdekaan bangsanya untuk mengembalikan kemuliaan peradaban Bhumi Nusantara. Adalah suatu kemuliaan yang dimiliki umat manusia tatkala mampu meletakkan dirinya sebagai pelanjut dan penerus dari cita-cita leluhurnya juga sebagai hamba dari Yang Maha Pencipta sehingga setinggi apapun pencapaian yang telah diraih itu hanya dimungkinkan semata hanya berkat restu leluhur dan rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Cita-cita luhur hanya akan terkabul dan terwujud jika datang dari suatu keluhuran budi nurani dan kecerdasan pekerti sejati.
(Ir. Soekarno, Re-So-Pim — Revolusi-Sosialisme Indonesia-Pimpinan Nasional)
Penulis oleh Mahendra Dandhi Uttunggadewa mantan Aktivis FKSMJ'98 dan aktif sebagai Pengamat budaya
*) Berita ini terdiri dari 6 bagian, di lakukan penyuntingan dikarenakan artikel yang terlalu panjang.
Baca halaman sebelumnya di Preambule UUD 1945, Declaration of Indonesian Independence page 3 dan selanjutnya di Preambule UUD 1945, Declaration of Indonesian Independence Page 5