STRATEGI.ID - Tak ada upaya politik tak berujung ekonomi. Tak ada capaian ekonomi tanpa upaya politik. Politik itu memang urusan ekonomi. Urusan perut. Urusan kenyang dan kelangsungan kenyang.
Belanda taruhan nyawa datang dan menjajah Indonesia karena urusan perut. Bangsa-bangsa Eropa memusnahkan bangsa Indian di Amerika dan memusnahkan bangsa Aborigin di Australia dan New Zealand, juga urusan perut. Begitulah sejarah perang, sejarah invasi, sejarah politik didominasi urusan perut. Bahkan ideologi adalah urusan perut
Baca Juga: Mampukah Indonesia 'Mengatur' AS dan China di G20?
Derajat keberhasilan sebuah pemerintahan juga diukur dari urusan perut. Tingkat pertumbuhan ekonomi, utang luar negeri, surplus ekspor, nilai mata uang, lapangan kerja, nilai pajak, harga kebutuhan pokok dan sebagainya adalah istilah dalam urusan perut yang dijadikan derajat keberhasilan sebuah pemerintahan.
Baca Juga: BEM SI dan GASAK Ultimatum Jokowi: Angkat 56 Pegawai KPK Jadi ASN dalam 3x24 Jam
Hal itu juga yang selama ini diributkan dalam kampanye politik 2019. Pemilu ini adalah kontes keberhasilan ekonomi dan hari-hari penuh janji kemakmuran.
Jika Capres 01, Jokowi, memamerkan keberhasilan pembangunan ekonominya, itu wajar-wajar saja. Begitupun kritik atau cemooh rivalnya -- kubu Capres-Cawapres 02, soal keberhasilan Jokowi, juga wajar-wajar saja.
Baca Juga : Legenda Aktivis ” Bos” Rahman Tolleng
Tak usah baper. Namanya juga berkompetisi. Tak ada objektivitas dalam urusan nilai-menilai dalam rivalitas seperti itu selama yang menilai juga sedang bertaruh memenangkan rivalitas. Tak peduli apakah penilai itu adalah intelektual, akademisi maupun agamawan, mereka patut dicurigai mengandung kepentingan bagi dirinya. Terkecuali mereka yang berjarak dengan rivalitas itu sendiri.
Baca Juga: Hentikan Konflik Petani
Bagi kita, Rakyat Indonesia, pahamilah “apa yang kita mau” dan “apa yang kita bisa”. Lalu kita lihat fakta, lihat sikap dan tindakan para kontestan Pemilu ini, apakah mereka berpihak untuk memfasilitasi berbagai kebisaan kita agar kita dapat mewujudkan apa yang kita mau?
Kepada Capres-Cawapres, tetaplah fokus bersaing meramu politik dagangmu. Anda tak akan kemana-mana karena keuntungan dagangmu dikuasai Negara. Rakyat tak pernah khawatir tentang Anda dan Politik Dagang Anda.
Baca Juga :PDIP Ingin Bamsoet Jadi Ketua MPR Yang Berani Amandemen UUD
Artikel Terkait
Politik Dagang Internasional Tembakau Perlu Diwaspadai
Mundur Bukan Strategi Politik, Purnomo Tutup Pintu Partai Lain
Penghapusan Kekerasan Perempuan Perlu Strategi Politik Yang Tepat
Politik Dagang – Dagang Politik
Akademisi Sebut Surya Paloh Terapkan Strategi Politik "Test The Water"
Statemen Kontrovesial Prabowo, Strategi Politik Jelang Pilpres 2019 ?