STRATEGI.ID - Berpuluh tahun lalu, permadani hijau di hutan Papua bersulam ragam flora menghampar luas, meliuk-liuk di sela puncak gunung yang tinggi.
Di dalam jenggala hijau hutan Papua seluas 34 juta hektare itu terdapat beragam jenis fauna yang terus berkembang biak.
Bahkan burung-burung surga, Cenderawasih, memilih ‘rumahnya’ di hutan Papua.
Tapi cerita hutan Tanah Papua kini tidak sebegitu indah lagi. ‘Sekeping surga yang jatuh ke bumi’ itu mulai mengikis. Burung-burung surga pun perlahan-lahan terusir dari rumahnya.
Luas tutupan hutan Tanah Papua menyusut. Laju deforestasi terus bertambah dari tahun ke tahun. Selama kurun 2001 – 2019, luas hutan yang hilang lebih 663,4 ribu hektare.
Pemerintah terlampau ringan tangan melepas kawasan hutan kepada industri perkebunan di samping maraknya pembalakan liar di kawasan tutupan hutan. Tidak terkecuali kawasan yang memiliki tutupan hutan yang baik, bahkan seringkali hutan primer.
Contohnya pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan di Provinsi Papua. Ada lebih dari 951 ribu hektare lahan konsesi perkebunan sejak 2000. Dari jumlah tersebut, 447 ribu hektare di antaranya hutan primer.
Forest Campaigner Greenpeace Indonesia Sekar Banjaran Aji mengatakan, pelepasan kawasan hutan itu tidak lepas dari kuatnya cengkeraman para pemodal kelas kakap di industri perkebunan hingga membuat pemerintah tidak berkutik.
Artikel Terkait
Wapres: Lanjutkan Akselerasi Pembangunan, Wujudkan Papua Aman dan Sejahtera
Hasbi Ansory: Andika Perkasa Wajib Selesaikan Masalah di Papua Secara Humanis
Tetap Patuhi Prokes, TNI menyambangi Anak-Anak di Perbatasan Papua
Untuk Papua, Pemuda Katolik Dukung Slogan Panglima Baru, TNI Adalah Kita
Hari Menanam Pohon Indonesia, Komda HA E IPBĀ Menanam Pohon di Hutan Kota Bekasi
Deforestasi Dilindungi Hukum Akan Menjadi Tren di Indonesia, Segara Ambil Langkah Penyelamatan Hutan