STRATEGI.ID - Kelompok separatis yang menguasai Donetsk di timur Ukraina, Republik Rakyat Donetsk ingin gabung dengan Rusia. Pemimpin Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin, mengatakan pihaknya mempertimbangkan bergabung dengan Rusia ketika Moskow berhasil menduduki seluruh wilayahnya.
“Mengenai bergabung dengan Federasi Rusia, seperti keinginan dan aspirasi, kami memang telah berkeinginan untuk bergabung dengan wilayah Rusia jika dilacak sejak 2014 lalu,” kata Pushilin kepada Kantor Berita Donetsk.
“Tapi sekarang PR utamanya adalah mencapai batas konstituional republik ini. Kemudikan kami akan menentukan itu,” tambahnya.
Baca Juga: Banyak Simbol Yang Digunakan Oleh Rusia Pada Saat Melakukan Invansi ke Ukraina, Berikut Artinya
Dikutip Reuters, pernyataan Pushilin itu muncul dua hari setelah pemimpin wilayah separatis lainnya, Luhansk, berencana menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia
Berbicara kepada wartawan pada Minggu, Pemimpin LPR Leonid Pasechnik mengatakan dia berpikir, "Dalam waktu dekat referendum akan diadakan di republik, di mana orang akan menggunakan hak konstitusional mereka yang mutlak, dan memberikan pendapat mereka sehubungan dengan bergabung dengan Rusia."
Tiga hari sebelum melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan mengakui Luhansk dan Donetsk sebagai negara merdeka.
Baca Juga: Tentara Bayaran Rusia Dibayar 717 Juta, Siap Mati Hadapi Ukraina
Warga di timur Ukraina, terutama Donetsk dan Luhansk memang dikenal lebih dekat dengan kultur Rusia. Sebagian besar warga bahkan fasih berbicara Bahasa Rusia.
Artikel Terkait
Bukan Diracun, Intelijen AS Ungkap Penyebab Abramovich dan Negosiator Ukraina Mengalami Luka Kulit dan Iritasi
Tentara Bayaran Rusia Dibayar 717 Juta, Siap Mati Hadapi Ukraina
Pengamat Nilai Rusia Ingin Jadikan Ukraina Seperti Suriah
Kota Mariupol Ukraina Dikalaim Sudah Terkepung Pasukan Chechen Pro Rusia
Banyak Simbol Yang Digunakan Oleh Rusia Pada Saat Melakukan Invansi ke Ukraina, Berikut Artinya