STRTAEGI.ID- Wakil Ketua Komisi II DPR RI Syamsurizal menyesalkan adanya kecurangan yang terjadi di sembilan titik lokasi (tilok) mandiri, dalam penyelenggaraan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021.
Ada laporan yang beredar di media dan masyarakat, ada 225 peserta yang melakukan kecurangan dalam seleksi CPNS.
“Saya merasa prihatin melihat kondisi dari pada penyelenggaraan seleksi CPNS 2021, sangat disesalkan dan disayangkan kecurangan bisa terjadi. Seperti yang sering saya katakana, nilai dari pada kejujuran belum menjadi (nilai) yang universal belum diberlakukan di tanah air. Kecurangan selalu mencari-cari tempat untuk terus berulang, modus yang dilakukan pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab,” katanya usai memimpin Panja Pengawasan Seleksi CPNS 2021 Komisi II DPR RI ke Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/1/22).
Baca Juga: Bukan Cuma Indonesia, 10 Negara Yang Pindahkan Ibu Kota Negar
Sembilan titik lokasi mandiri yang terindikasi kecurangan yakni berada di, Tilok Mandiri Pemerintah Kabupaten Buol (Aula BKPSDM Buol), Tilok Mandiri Pemerintah Kabupaten Enrekang (Aula Kantor Bupati Enrekang),Tilok Mandiri Pemerintah Kabupaten Mamuju (Gedung PKK Provinsi Sulawesi Barat), Tilok Mandiri BKN Lampung (Aula Makorem 043 Garuda Hitam), dan Tilok Mandiri Pemerintah Kabupaten Mamasa (Aula SMKN 1 Mamasa).
Kemudian Tilok Mandiri Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Ruang Pola Kantor Bupati Sidenreng Rappang), Tilok Mandiri Pemerintah Kabupaten Luwu (Aula Lagaligo Kantor Bupati Luwu), Tilok Mandiri Pemerintah Kabupaten Buton Selatan (Gedung Baruga Buton Selatan), Tilok Mandiri Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Sulawesi selatan (Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar).
Selain itu Komisi II DPR RI menilai kecurangan yang dilakukan oleh 225 peserta CPNS saat mengikuti test seleksi kemampuan dasar pada tahun 2021 lalu sangat disesalkan, mengingat jumlahnya yang tidak kecil.
Baca Juga: Cegah Omicron, Banksasuci Gelar Vaksinasi Covid 19 Booster Bagi Lansia di Kampung POT
Menyikapi persoalan tersebut, Komisi II DPR RI mengharapkan adanya perlindungan semacam keamanan dari Sistem Computer Assisted Test (CAT) yang diterapkan untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan seperti sembilan titik lokasi tersebut, sehingga ke depannya tidak lagi adanya kecurangan
Artikel Terkait
Update DPR RI, Politisi PKS: PT Bukit Asam Melebihi Jumlah Target Pasokan Batubara ke PLN
Update DPR RI, Irma Suryani Mendesak BPJS Ketenagakerjaan Melakukan Terobosan Perluasan Kepesertaan
Update DPR RI, Perhatian Pemerintah Belum Optimal Bagi GTK
Update DPR RI, Rawan Bencana Alam : Ace Hasan Syadzily Mendorong Grand Design Mitigasi Bencana di Pandeglang
Update DPR RI, Memenuhi Produk Industri Dalam Negeri Bentuk Wujud Nawacita Jokowi