BNNP DKI Ungkap Peredaran Narkoba Asal Hong Kong Jenis Sabu dalam Bentuk Cairan

STRATEGI.ID - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta mengungkapkan peredaran Narkoba jenis sabu dalam bentuk cairan dari Hong Kong. Seperti disampaikan Kepala BNNP DKI Jakarta, Brgijen Pol Jakcson Lapalonga.

"Kita mengamankan empat orang pelaku dalam kasus peredaran Narkotika ini. Total barang bukti sabu seberat 694,18 gram, ganja seberat 280 gram, dan tembakau sintetis seberat 1.513 gram," ujar Jakcson Lapalonga usai pemusnahan Barang Bukti Narkotika, Selasa, 7 Maret 2023.

Pengungkapan peredaran Narkotika ini, menurut Jakcson Lapalonga, dilakukan pada 9 Januari 2023 lalu. Dimana, pihaknya mendapatkan informasi adanya pengiriman paket Narkotika melalui ekspedisi yang dikirim ke Penjaringan, Jakarta Utara.

Baca Juga: Buntut Kebakaran Depo Plumpang, Erick Thohir Copot Direktur Penunjang Bisnis, Ini Kata Pertamina

"Kemudian tim BNNP DKI menangkap penerima paket (YL) dan melakukan penggeledahan paket itu. Petugas menemukan bubuk putih narkotika jenis sabu dengan berat 283.99 Gram," ujarnya.

Dalam kasus tersebut, Jackson, menjelaskan, YL mengaku mendapatkan sabu dari kenalannya yang pernah masuk penjara. Paket sabu tersebut akan dikirim oleh sang pengirim dari Pekanbaru, Riau.

"Pada (3/2/2023) kami kembali dapatkan informasi bahwa adanya transaksi narkoba di Wilayah Tanjung Priok. Tim mencurigai gerak-gerik seseorang pengendara sepeda motor yang diduga baru saja selesai melakukan transaksi narkoba jenis sabu," ucapnya.

Petugas langsung menangkap pengendara motor berinisial F dan N. Saat diperiksa, ditemukan lima bungkus klup sabu seberat 410,19 gram di kamar kosnya.

Baca Juga: Tegas, Erick Thohir Copot Direktur Pertamina Buntut Kebakaran Depo Plumpang

"Kita juga menangkap pria berinisial DC yang tugasnya membantu N untuk edarkan sabu itu. Kemudian, kami kembali dapatkan informasi pengiriman paket ganja di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur," kata Jackson.

Selanjutnya, Jackson mengungkapnya petugas kembali mengungkap peredaran tembakau sintetis yang berasal dari Hong Kong. Pengungkapan itu berdasarakan informasi petugas Bea Cukai Pos Pasar Baru.***