Gara-gara Polemik Dalam Negeri, Timnas U20 dan Rakyat Indonesia Kecewa Berat

- Kamis, 30 Maret 2023 | 10:35 WIB
Para Timnas Muda Indonesia beserta official berkumpul dan menangis usai mendengar kabar dicoretnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20  (instagram @pssi)
Para Timnas Muda Indonesia beserta official berkumpul dan menangis usai mendengar kabar dicoretnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 (instagram @pssi)

STRATEGI.ID - Nova Arianto, seorang asisten Shin Tae Yong di Timnas Indonesia U20, mengungkapkan rasa kekesalannya setelah Piala Dunia U-20 2023 yang akan diselenggarakan di Indonesia secara resmi dibatalkan oleh FIFA. 

Setelah pengumuman tersebut, para pemain Timnas Indonesia U20 yang sedang berada di tengah pemusatan latihan berkumpul di hotel untuk membahas situasi yang terjadi.

Di hadapan para pemain, seluruh asisten Shin Tae Yong memberikan pidato. Nova terlihat sangat emosional ketika memberikan pidatonya, bahkan sempat menangis di hadapan para pemain Timnas Indonesia U20. 

Baca Juga: Tinggal Pembenahan Mental, STY Yakin Timnas Indonesia Bisa Menjelma Jadi Pesaing Asia

Nova menyampaikan kekecewaannya karena ini adalah kedua kalinya mereka tidak bisa tampil di Piala Dunia

Meskipun ia bukanlah pemain, ia sangat menyesalkan kesempatan yang hilang bagi para pemain Timnas Indonesia U-20.

Nova menegaskan bahwa ia hanya ingin membicarakan masalah olahraga dan tidak ingin membawa politik, agama, atau hal lainnya ke dalam pembicaraan tersebut. 

Ia mengakui bahwa mungkin terdapat perbedaan antara negara-negara, namun ia merasa tidak bisa menerima bahwa negara lain seperti Israel dan Palestina dapat bermain, sedangkan Indonesia tidak dapat.

Baca Juga: Ini Sejumlah Pertimbangan Pemerintah untuk Putuskan Tambah Libur Lebaran 2023

Kekesalan Nova semakin memuncak ketika ia membicarakan kerja keras para pemain dan ofisial pelatih Timnas Indonesia U-20 dalam empat tahun terakhir untuk mempersiapkan diri tampil di Piala Dunia U-20.

"Saya bersama para asisten pelatih mulai dari tahun 2020, hari ini kita merasakan untuk kedua kalinya tidak bisa tampil di Piala Dunia. Mungkin saya bukan sebagai pemain, saya cuma sayangkan kesempatan yang seharusnya kalian dapat. Kesempatan yang harusnya kalian dapat, tapi itu hilang," ujarnya di tayangan kanal YouTube PSSI.

"Terlepas dari apapun itu, saya hanya bicara masalah olahraga. Saya tidak tahu tentang politik, agama, atau apapun itu. Karena kita bekerja di olahraga, saya bicara olahraga. Terserah orang mau bilang apa, saya tidak masalah. Saya bisa pahami mungkin negara ada perbedaan apapun itu, tapi saya cuma tidak bisa terima negara lain, Israel dan Palestina bisa main, kita tidak bisa main," tandasnya. ***

Editor: Fauzan Luthsa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X