Dalam Era Presiden Joko Widodo Pancasila hendak dikembalikan menjadi kenyataan hidup berbangsa dan bernegara yaitu menjadi living and working Ideology.
Pancasila merupakan kapital kita sebagai bangsa dalam berkehidupan sehari hari khususnya di masa ini dalam menghadapi covid 19.
Working Ideology yang dilaksanakan dibuktikan dengan kian sempitnya jurang jurang perbedaan diantara masyarakat Indonesia seperti dalam aspek sarana prasarana hingga dikotomi jawa-luar jawa tidak lagi menjadi isu karena ada usaha pemerataan pembangunan.
Baca Juga: Densus 88 Sita Senpi Hingga Panah dari Terduga Teroris Jaringan MIT dan ISIS
Pelaksanaan Pancasila sebagai Working Ideologi tidak mudah karena kita menghadapi situasi geopolitik yang tidak menentu .
Masyarakat terjebak dalam hoaks, narasi negatif dan rasa takut , maka habituasi dan pembiasaan nilai nilai Pancasila harus dikembalikan dalam arus utama masyarakat hingga tujuan negara dapat dilaksanakan.
Pemuda memiliki modal banyak dalam membumikan Pancasila, Para Pemuda bisa membuat konten secara masif tentang kearifan lokal kita, kita harus bertindak lokal dan berfikir global.
Karena budaya daerah yang bernafaskan Pancasila dapat mengubah kemunduran kemunduran yang terjadi akibat perkembangan zaman dan Globalisasi menjadi suatu hal yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomis namun juga dapat menjaga jatidiri bangsa.
Kegagalan kita dalam era globalisasi ini adalah tidak memiliki budaya literasi yang kritis, kita tidak menyeleksi dan menyaring dengan baik informasi yang kita terima sehingga masyarakat banyak terjebak pada nilai-nilai kebohongan yang berujung pada perpecahan.
Artikel Terkait
Kejati Jawa Barat: Wartawan Bukan untuk Ditakuti Ajak Diskusi
Seknas PMP Launching Visi PeremPuan Hebat saat Diskusi Kepemimpinan Perempuan dalam Perspektif Kebangsaan
Liga 1 Indonesia, Persib Bandung Adakan Diskusi Bersama Awak Media
Puan Maharani Curhat Tak Disambut Gubernur, PDIP: Antar Kader Terbiasa Diskusi dan Koordinasi
Puan Maharani Bicara Soal Peran Parlemen dalam Kedaruratan Medis terkait Pandemi pada Diskusi WHO di IPU