Imbas Pernyataan Benny Rhamdani, Hasto Kristiyanto: Elit Relawan Manfaatkan Kebaikan Jokowi

STRATEGI.ID - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto turut komentari pernyataan Benny Rhamdani yang membuat publik gaduh, Selasa (29/11/22)

Hasto Kristiyanto ungkap rasa kekecewaanya, pasalnya kepemimpinan Jokowi kata Hasto dikerdilkan hanya karena acara relawan yang berlangsung pada Sabtu (29/11/22) di Gelora Bung Karno.

Lebih lanjut, Hasto Kristiyanto menduga elit relawan yang mendiskreditkan kepemimpinan Jokowi atas pernyataan yang tak terpuji itu ingin mengambil segalanya. 

"Tetapi jika dipenuh keinginanya, elit tersebut akan melakukan manipulasi" Kata Hasto pada Minggu, (27/11/22)

Baca Juga: Komeng Sukses Pancing Gelak Tawa Masyarakat Terdampak Gempa Cianjur

Hasto tegas sampaikan bahwa elit relawan kesannya memanfaatkan kebaikan Jokowi hingga menurunkan citranya sebagai presiden atas pernyataan Benny Rhamdani itu.

Tidak hanya itu, Hasto juga menyampaikan jika elit relawan yang berada dilingkaran Jokowi merupakan kumpulan berbagai kepentingan.

Mesikipun sesali dengan kejadian itu, namun Hasto berharap agar kegiatan di GBK itu dapat menjadi bahan pelajaran politik kedepannya.

"Apa yang terjadi dengan acara Nusantara Bersatu menjadi pelajaran politik yang sangat penting, terlebih di dalam cara mobilisasi tersebut sampai dilakukan cara-cara menjanjikan sesuatu yang tidak sehat," kata Hasto.

Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan Benny Rhamdani bersama elit relawan lainnya sedang melakukan pertemuan dengan Jokowi pada acara di GBK yang bertemakan Nusantara Bersatu pada Sabtu (26/11/22)

Baca Juga: Dipanggil Timnas Indonesia, Hansamu Yama Sangat Gembira

Dalam potongan video yang tersebar itu, Benny Rhamdani sempat menyampaikan permohonan izin ke Jokowi untuk berperang dengan lawan politik yang anti dengan pemerintah dan juga ke pribadi Jokowi.

Pernyataan itu kemudian ramai dikritik oleh sejumlah pihak. Disebut jika ucapan Benny Rhamdani itu tidak layak dan tak terpuji.

Selain itu, pernyataan Benny Rhamdani itu juga disebut berpotensi memecaha belah sesama anak bangsa.***