STRATEGI.ID - Stunting bagi sebagian orang masih sangat asing di telinga. Padahal stunting adalah satu penyakit kronis pada anak dan dapat mempengaruhi perkembangan anak.
Stunting ini merupakan masalah pada gizi anak, kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama menjadi faktor pertumbuhan lambat pada anak.
Stunting sendiri pernah mendapat perhatian khusus dari Kementerian Kesehatan yang bertajuk "Melawan Stunting".
Baca Juga: Pelaku Kesal Tak Diundang, Berikut Fakta Penembakan Massal Saat Perayaan Imlek di California
Angka stunting di Indonesia sangatlah tinggi dari tahun ke tahun.
Banyak faktor yang mempengaruhi stunting, mulai dari faktor genetika, faktor lingkungan,
Namun faktanya penyumbang terbesar stunting yaitu faktor lingkungan.
Untuk faktor genetika sangatlah sedikit dalam peran stunting.
Stunting dapat diketahui sejak anak berada dalam kandungan sampai dengan usia dua tahun.
Adapun ciri-ciri anak yang terkena stunting adalah sebagai berikut:
-
Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
-
Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat
-
Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk
-
Pubertas yang lambat
Artikel Terkait
Siapkan Pernikahan Secara Matang, Erina Gunakan Elsimil untuk Cegah Stunting
Picu Stunting, KemenPPPA Harap Masyarakat Pahami Risiko Perkawinan Anak
Kejar Standar WHO di Bawah 20 Persen, Presiden Sebut Nikah Muda Salah Satu Penyebab Stunting
Target 14 Persen di 2024, Presiden Tekankan Penurunan Stunting Bukan Hanya Makan Biskuit
Angkanya Masih Tinggi, Presiden Minta BKKBN Percepat Penurunan Stunting