Strategi.id - Jakarta - Beberapa hari ini kita dikejutkan dengan berita pengunduran diri Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (bpip) yudi latif menimbulkan beragam reaksi. Kang Yudi sapaan akrab penulis buku Negara Paripurna itu dianggap pahlawan oleh sejumlah tokoh.
Tenaga Ahli (TA) bpip Bob Randelawe angkat bicara soal pengunduran diri kang Yudi. Menurut Bob, dalam melihat pengunduran diri kang Yudi harus dilihat dari tiga prespektif, yakni: Pancasila sebagai ideology, bpip sebagai lembaga, dan orang-orang yang ada di dalam lembaga. Ini adalah tiga hal yang berbeda.
“Bicara tentang pengunduran diri kang Yudi, kita harus melihatnya harus dengan tiga perspektif: pertama Pancasila sebagai ideologi, kedua bpip sebagi lembaga, ketiga orang-orang yang ada di dalamnya, Ini tiga hal yg berbeda” ujar Bob ditemui di sela-sela buka puasa bersama (bukber) di rumah Tokoh Nasional Eros Djarot, Sabtu (9/6/2018).
Bob juga menjelaskan tujuan utama pembentukan UKPIP, dan kemudian berubah menjadi bpip, yaitu menjadikan Pancasila Sebagai Arus Utama (Pengarusutamaan Pancasila) di Indonesia. Dan Yudi Latif dianggap unsur penting dalam melakukan hal itu.
“Yang harus kita selamatkan adalah mengutamakan Pancasila, Yudilatif adalah unsur penting dalam pengarusutamaan itu. Karena Pancasila akan membawa politik harapan, bukan politik ketakutan seperti sekarang.” tambah pria yang akrab disapa bang Bob itu.
Dirinya menambahkan dengan Pancasila sebagai arus utama sebagai ideologi bangsa, diharapkan semua elemen bisa menerima dengan logowo dan ikhlas bahwa inilah karya para pendiri bangsa Pancasila lah ideologi masa depan yang hadir hari ini.
Bob menambahkan isu gaji dan pengunduran diri kang Yudi yang direspon miring oleh publik adalah bentuk dari pelemahan terhadap ideologi Pancasila itu sendiri. (asto)