Suka Atau Tidak Suka, Tiada Hari Ibu Tanpa Gagasan PKI Kebangkitan Perempuan

- Minggu, 23 Desember 2018 | 09:00 WIB
WhatsApp Image 2016-12-22 at 10_41_34 AM50
WhatsApp Image 2016-12-22 at 10_41_34 AM50

 

strategi.id- Sebelum perempuan Amerika berhak nyoblos dalam pemilu, pada 1916, gerakan perempuan di Indonesia telah berani mengirimkan mosi kepada Pemerintah Belanda.

Sayangnya, lebih dari 100 tahun sejak Putri Mardika mengajukan mosi kepada gubernur jenderal Belanda agar perempuan diperlakukan sama di mata hukum, rupanya tak banyak kemajuan terjadi di Indonesia terkait perlakuan terhadap perempuan.

Baca Juga : Sejarah Hari Ayah ternyata Berawal dari Hari Ibu

Gerakan Perempuan di Nusantara semakin maju dan beradab paska mosi dari Putri Mardika. Bahkan, delapan tahun kemudian, Partai Komunis Indonesia (PKI) mencanangkan satu hari khusus untuk membahas peran gerakan perempuan melawan kapitalis dan kolonialis dalam Kongres PKI pada 7-10 Juni 1924.


 

-
Perempuan Indonesia (foto : berdikarionline.com/is)

Hari tersebut menjadi asal mula Kongres Perempuan yang dengan sengaja diubah menjadi Ibu">Hari Ibu oleh Rezim Soeharto.

Pada Kongres PKI ke-5, Raden Soekaesih dan Munapsiah, dua perempuan mantan anggota Sarekat Rakyat mengatakan bahwa perempuan harus berjuang jika tidak ingin disisihkan oleh kapitalisme.

Baca Juga: Jokowi dan Kabar Hoaks Dirinya Aktivis PKI

Menurut mereka, perempuan telah berjuang sejak zaman Majapahit, dan harus terus berjuang menolak menjadi kaki tangan kapitalisme.

Jadi, kalo kamu mengaku laki-laki gerakan tapi masih mendiskreditkan peran perempuan dalam gerakan, coba referensi bacaannya ditambah.

Gerakan perempuan, terutama perempuan komunis, paska kongres di Jakarta ini dikabarkan sangat gigih dan militan.

Hingga akhirnya, empat tahun kemudian, Ibu Suwardi (Nyi Hajar Dewantara), Ni Suyantin (Pemimpin Puteri Indonesia dan Pamong Taman Siswa), dan Nyonya Sukonto (guru His, anggota Wanito Utomo) berhasil memprakarsai pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia pertama di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928.

Halaman:

Editor: Antonius Danar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mahfud MD, Walter Benyamin, dan Kuasa Ilahi

Selasa, 28 Maret 2023 | 20:05 WIB
X