Shopee Diisukan PHK Karyawan, Kiamat Start Up Sudah Tiba?

- Rabu, 15 Juni 2022 | 20:00 WIB
Illustrasi akhir zaman (Dr StClaire / Pixabay)
Illustrasi akhir zaman (Dr StClaire / Pixabay)

STRATEGI.ID - Shopee adalah salah satu Start Up yang besar di Indonesia, dengan layanan yang beragam dari Shopee Pay hingga ShopeeFood.

Namun kabar tak sedap terdengar dari perusahaan Start Up raksasa itu, yaitu kabar mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Karyawan besar-besaran pada layanan ShopeePay dan ShopeeFood.

Sebagai Start Up raksasa, Shopee dianggap tidak akan terpengaruh akan PHK Karyawan. Namun sepertinya Start Up seperti Shopee pun akhirnya mengikuti jejak-jejak start up sebelumnya seperti Zenius, Fabelio, UangTeman, dan LinkAja.

Baca Juga: PSS Sleman Rekrut Pemain Asal Portugal

Dilansir dari cnbcindonesia.com Dalam memo internalnya, CEO Shopee Chris Feng mengatakan bahwa Shopee sedang membuat beberapa penyesuaian untuk mengoptimalkan operasi di segmen tertentu.

“Mengingat ketidakpastian yang meningkat pada ekonomi yang lebih luas, kami percaya akan bijaksana melakukan penyesuaian yang sulit namun penting untuk meningkatkan efisiensi operasional kami dan memfokuskan sumber daya kami” Kata Feng, dikutip dari The Strait Times pada Rabu (15/06/22).

Pernyataan yang sama juga dikeluarkan oleh Head Of Corporate Secretary Group Link Aja, Reka Sadewo dengan peryataan yang kurang lebih sama seperti yang dikatakan CEO Shopee, Chris Feng.

Dengan banyaknya Start Up yang melakukan PHK terhadap karyawannya tentu menjadi sebuah pertanyaan, apalagi Start Up yang melakukan PHK adalah Start Up Raksasa seperti Shopee.

Baca Juga: Harapan Pemain Muda Persib Bandung di Piala Presiden

Tindakan PHK dengan dalih untuk memfokuskan sumber daya, diduga sebagai akibat dari bakar uang seperti memberikan diskon dan subsidi ke mitra bisnis.

Dikutip dari cnbcindonesia.com, Pemilik Triputra Group, TP Rachmat menilai kalau aksi ini membuat banyak perusahaan merugi dan akhirnya memangkas karyawannya.

Selain itu hal ini juga disebabkan karena pertumbuhan dari Start Up yang terjadi di beberapa tahun kebelakang ini sangat masif dan seakan menjadi tren.

Namun perkembangan masif itu tidak tepat membaca segmentasi pasar yang ada dan menyebabkan ada yang tidak bertahan dan akhirnya runtuh.

Baca Juga: Saat Presiden Bertemu Ketua Umum Parpol Koalisi Jelang Perombakan Kabinet

Karena kondisi inilah yang membuat tahun 2022 seakan menjadi kiamat bagi start up-start up yang berdiri.

Halaman:

Editor: Bobby San

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X