Mengenal Ubedilah Badrun Tokoh 98 yang Melaporkan Dugaan Korupsi Kaesang dan Gibran ke KPK

- Selasa, 11 Januari 2022 | 17:30 WIB
Ubedilah Badrun (@ubedilahbadrun.official  )
Ubedilah Badrun (@ubedilahbadrun.official )

STRATEGI.ID - Profil Dosen UNJ Ubedilah Badrun mendadak ramai diberitakan, setelah dirinya diketahui melakukan pelaporan Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep soal dugaan KKN.

Keduanya adalah putra Presiden RI Joko Widodo yaitu dikaitkan punya relasi bisnis dengan grup bisnis yang terlibat pembakaran hutan yang menjadi tokoh yang dilaporkan Ubedillah Badrun.

Ubedilah Badrun saat ini mengaku punya bukti kuat yang menjerat dua anak presiden tersebut. Menurut Ubedilah Badrun, dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) tersebut sangat jelas melibatkan Gibran, Kaesang dan anak petinggi PT SM karena adanya suntikan dana penyertaan modal dari perusahaan Ventura.

Baca Juga: Pertamina Tuntaskan Megaproyek RDMP Balikpapan

Ubedilah Badrun adalah satu diantara sekian banyak aktivis 98 yang memilih jalan hening, jalan intelektual, menjadi dosen, meneliti, menulis dan melakukan pembelaan atau turut terlibat dalam memperjuangkan nilai-nilai kebenaran universal.

Ketika Mahasiswa ia menjadi salah satu tokoh mahasiswa berpengaruh atas berdirinya FKSMJ (Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Se-Jakarta) pada 23 Maret 1996 yang kemudian menjadi organisasi penting pada saat peristiwa Reformasi Mei 1998.

Ketika mahasiswa pernah menjadi mahasiswa berprestasi utama, mendapat penghargaan dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI, pada saat yang sama menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa IKIP Jakarta (Universitas Negeri Jakarta).

Baca Juga: Bukhori Dorong Lapangan Kerja untuk Penyandang Disabilitas

Sosok muda yang dikenal kritis, tajam dan santun ini kini pandangan-pandanganya sering mewarnai sejumlah media TV nasional, Koran Nasional, Radio, media online dan lainya.

Karya Intelektualnya

Sejumlah karya ilmiahnya dimuat disejumlah koran nasional, jurnal dan dalam bentuk buku. Diantara karyanya: Pendidikan Politik Yang Buruk (Kompas, 2000), Membaca Kemungkinan Dua Presiden (Media Indonesia, 2001), Bila Golkar Menang Pemilu 2004 (Jawa Pos, 2003), Radikalisasi Gerakan Mahasiswa ( Buku, Penerbit Media Raushanfikr, 2006), Koalisi Politik dalam Pilpres 2009 (Detik,2009), Politisi Santri dan Politik Kekuasaan: Pendekatan Sosiologi Politik Mix Approach Sejarah dan Post-Behavioral(Jurnal Sosialita, 2012).

Berikutnya ada Koalisi Capres: Antara Politik Gagasan dan Transaksional (Sindo,2014), 70 Tahun Indonesia dan Bobroknya Sistem Politik (Republika, 2015), buku Sistem Politik Indonesia : Kritik dan Solusi Sistem Politik Efektif (Penerbit Bumi Aksara, 2016), buku Menjadi Aktivis Kampus Zaman Now (Penerbit Bumi Aksara, 2018).

Baca Juga: Tidak Perlu RT RW, Cukup dengan Kartu Keluarga (KK), Syarat Baru Pindah Domisili

Selain itu Ubed juga menulis tentang The development of Nationality education model for Crosscultural Youth (https://ejournal.p-adri.org, 2017) dan Middle Class in Indonesia and Public Intellectual Responsibility (ICUIC,2018), dll.

Halaman:

Editor: Antonius Danar Priyantoro

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X