STRATEGI.ID - Banyak rakyat Indonesia yang tidak tau sejarah bahwa dalam menentukan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ada sosok ulama besar yang berpengaruh menentukan tanggalnya.
Para tokoh pendiri bangsa kita terdahulu tidak sembarangan menentukan hari dan tanggal Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), meskipun buku-buku sejarah tak mencantumkan jasa besar para Ulama dan Habaib yang turut berperan sentral dibalik peristiwa monumental itu.
Nasihat para Ulama dan Habaib menjadi pedoman sekaligus motivasi keberanian para pendiri bangsa mengambil keputusan-keputusan besar penuh risiko, sebab doa-doa merekalah yang menyertai setiap langkah perjuangan pendirian bangsa ini sehingga semua bisa dicapai dengan penuh kegemilangan.
Baca Juga: Aliansi Sejuta Buruh Akan Berdemo Pada 10 Agustus Menolak Omnibus Law
Salah satu tokoh Habaib yang paling berpengaruh dan paling disegani Belanda dan menjadi ulama paling populer di masa awal kemerdekaan adalah Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi Kwitang.
Beliau juga pioner, orang yang pertama kali mempopulerkan sistem pengajian majelis taklim di Indonesia dengan Islamic Center Indonesia di Kwitang Jakarta yang dihadiri ribuan jamaah di awal kemerdekaan Indonesia, sehingga hari ini majelis pengajian populer dan menjamur di seluruh Nusantara.
Presiden Ir. Soekarno dalam banyak langkah mengambil keputusan besar, termasuk menentukan hari dan tanggal Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) seringkali berdiskusi dan meminta pendapat para Ulama di antaranya Habib Ali Kwitang.
Maka ditentukanlah hari penuh berkah pada hari Jumat pagi pada tanggal 17 Agustus 1945 yang juga bertepatan dengan 17 Ramadhan, tentu kesesuaian ini bukan semata karena kebetulan atau kecocokan tanpa sengaja, melainkan atas dasar petunjuk istikharah isyarat kewalian serta doa dari para Ulama dan Habaib.
Baca Juga: Puan Maharani Ajak Masyarakat Dukung Ibu Beri ASI Eksklusif
Tetapi sayangnya sejarah yang begitu sangat pentingnya, justru terus dikaburkan oleh kelompok nasiolis-sekuleris bahwa kemerdekaan hanya semata desakan para pemuda yang ingin segera merdeka, tanpa pernah melihat aspek sosiologis-spritualitas paling sentral yang juga terjadi menyertai dibalik semua peristiwa monemental itu.
Artikel Terkait
HUT RI ke 75, Ambil Sikap Sempurna dan Berdiri Tegak pada 17 Agustus 2020
Sikap Sempurna Berdiri Tegak Pada 17 Agustus 2021 Pukul 10:17
PAN Meneguhkan Kembali Cita-Cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Pahlawan Kemerdekaan di Bulan Ramadan
Bulan Kemerdekaan: Bukan Hanya Barat, Bangsa Asia juga Anggap Indonesia Strategis